gak ada tingginya gunung dan luasnya samudra yang gak bisa di capai oleh se-orang mapala....
jadi ketua panitia diklatsar XV
Selasa, 24 November 2009
Rabu, 04 November 2009
KE-PALMSTAR-AN
A. SEJARAH MAPALA PALMSTAR
Bakat dan minat merupakan suatu kreatifitas dari mahasiswa yang memerlukan adanya tempat ataupun wadah yang bisa memfasilitasi atas potensi yang dimiliki. Dengan demikian melalui wadah potensi ataupun kemampuan mahasiswa yang dapat berkembang dan juga dapat tersalurkan.
Organisasi MAPALA PALMSTAR berdiri pada tanggal 23 Desember 1994. Pada waktu itu masih berada dibawah naungan Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Jember dengan diberi nama Pecinta Alam Mahasiswa Tarbiyah (PALMSTAR) karena saat itu memiliki satu jurusan yaitu Jurusan Tarbiyah, Nama organisasi PALMSTAR hanya berlangsung selama 3 tahun dari tahun (1994-1997). Pada tahun 1997 sehubungan dengan berubahnya status IAIN menjadi Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN) Jember yang terdiri dari tiga juusan dan diganti pula perubahan makna PALMSTAR menjadi Mahasiswa Pecinta Alam (MAPALA) PALMSTAR. Dari nama PALMSTAR yang pada awalnya merupakan nama kepanjangan yang khusus bagi mahasiswa tarbiyah, tetapi diganti menjadi symbol. Jadi sifatnya umum tidak terfokus pada 1 jurusan saja. Adapun beberapa jurusan setelah IAIN menjadi STAIN yang ada kolerasinya dengan pergantian nama dan makna dari makna MAPALA PALMSTAR diantaranya jurusan Tarbiyah, Syari’ah, dan Dakwah.
Adapun para aktivis-aktivis yang mempelopori ataupun yantg merintis organisasi MAPALA PALMSTAR diantaranya :
1. Sandi Suwardi Hasan (Dorwat)
2. M. Nurrofiq (Badut)
3. M. Dahwi (Pette)
4. Imam Khoiri Jaka (Kampret)
B. Eksistensi MAPALA PALMSTAR
a. Internal
Secara struktural MAPALA PALMSTAR berada dibawah naungan STAIN Jember, sama seperti Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) lainnya. Organisasi MAPALA PALMSTAR selalu berpartisipasi aktif dalam mengikuti kegiatan-kegiatan yang diadakan oleh lembaga STAIN Jember maupun organisasi intra kampus hal ini dilakukan untuk menjalin hubungan yang baik sesama organisasi secara kelembagaan maupun non kelembagaan.
Untuk menunjukkan eksistensinya upaya-upaya positif sering dilakukan oleh MAPALA PALMSTAR demi tercapainya hubungan yang harmonis dengan lembaga STAIN Jember maupun dengan Unit Kegiatan Mahasiswa lainnya, kegiatan MAPALA PALMSTAR berbasic penelitian lingkungan soaial dan masyarakat, hal ini selalu kita lakukan sesuai acuan dari tri darma perguruan tinggi dan itu tidak jarang kita lakukan didalam kampus STAIN Jember. Contoh, merekomendasikan kepada pimpinan STAIN Jember untuk pembuatan TPA, melakukan penghijauan diseluruh taman kampus dan lain sebagainya kegiatan yang bersifat non fisik.
b. Eksternal
Sebagai organisasi yang eksis, MAPALA PALMSTAR dalam menjalankan roda organisasi dan upaya pengembangan organisasi sudah berjalan efektif sesuai dengan kebutuhan dan tantangan yang selalu berkehendak untuk selalu berubah demi tercapainya tujuan.
MAPALA PALMSTAR dalam upaya mengembangkan organisasi sudah dilakukan selama 8 tahun ini dan itupun cukup menghasilkan reputasi organisasi yang baik dimata organisasi pencinta alam dan instansi lingkungan maupun lembaga non-pemerintahan yang ada di lokal Jember pada khususnya, terbukti sering dilibatkan anggota MAPALA PALMSTAR dalam partisipasi untuk mensukseskan kegiatan dari lembaga tersebut..
Media dalam pengembangan yang strategis organisasi MAPALA PALMSTAR sering melakukan kerja sama dengan organisasi pemerintahan maupun non-pemerintahan melalui kegiatan-kegiatan yang dilakukan oleh organisasi MAPALA PALMSTAR maupun kegiatan yang dilakukan oleh lembaga lain, keberadaan MAPALA PALMSTAR STAIN Jember dikenal oleh organisasi pemerintah maupun non-pemerintah tidak hanya dalam sekup Jember akan tetapi seluruh Indonesia mengenal organisasi MAPALA PALMSTAR sebagai organisasi yang eksis dalam mewujudkan kepedulian terhadap pelestarian lingkungan hidup.
C. Progam kerja devisi-devisi
Pada dasarnya semua devisi memiliki program yaitu mengembangkan organisasi melalui jalur peningkatan keilmuan anggota dibidang kepencinta alaman dan sosial masyarakat, sebagai wujud dibidang penerapan tridarma perguruan tinggi terutama dibidang pengabdian masyarakat, hal mengindikasian kemampuan yang lebih dimilik oleh anggota MAPALA PALMSTAR di bidang pengapdian kepada masyarakat.
Profil progam kerja pengurus mapala palmstar
1. Divisi diklat
Adapun progam kerjanya aedalah :
a) Merealisasikan pendidikan dan latihan dasar
b) Memberi kajian materi kepencita alaman dan keorganisasian
c) Memberikan pendidikan dan latihan lanjutan.
2. Divisi gunung hutan
Adapun progam kerjanya adalah :
a) Memberikan materi gunung hutan dan SAR secara teoritis dan aplikatif, serta memiliki wewenang untuk mengikuti pelatihan dan mendelegasikan dalam melakukan misi SAR di Jember atau di luar Jember.
b) Merealisasikan pengembaraan atau XPDC alam bebas,yang biasa dilakukan dipegunungan yng memiliki ketinggian diatas minimal 3000 Mdpl.
c) Dalam mengembangkan MAPALA PALMSTAR terutama dibidang keilmuan anggota divisi ini sering melakukan kerja sama dengan team SAR daerah maupun team dari organiasi Pecinta Alam.
3. Divisi Lingkungan Hidup
Adapun progam kerjanya adalah :
a) Memberikam materi Lingkungan Hidup seperti
1. KSDAHE (konservasi sumber daya hayati dan ekosistem)
2. Pengamatan kawasan
3. Inventarisasi tanaman obat
4. Analisa vegetasi
5. Analisa Burung
6. Analisa Air
7. Advokasi lingkungan
8. Social Forestry dan Ekologi
9. Pemandu wisata alam
4. Divisi Litbang
Adapun progam kerjanya adalah :
1. Memberikan materi penelitian
2. Menerbitkan bulletin lingkungan hidup sebagai media untuk mengembangkan kreatifitas anggota
3. Memberikan teori jurnalistik dan aplikasinya
4. Melakukan penelitian sosial lingkungan
5. Mengatur dan memberdayakan perpustakaan MAPALA PALMSTAR
5. Divisi olahraga
Pada dasarnya materi pecinta alam keterikatan satu sama lain, seperti aktifitas fisik dan non fisik. Hal ini mempengaruhi komposisi yang ada dalam struktur organisasi MAPALA PALMSTAR. Divisi olahraga selama ini berorientasi pada aktifitas fisik berupa panjat tebing, caving/ susur gua, repling, prusiking, rafting dan lintas kering. Di MAPALA PALMSTAR divisi olahraga berupaya untuk menjadi fasilitator dalam upaya peningkatan keilmuan dan prestasi dibidang olahraga kepecinta alaman, teerbukti dengan diberikan materi olagraga secara teoritis maupun aplikasinya, hal ini dilakukan secara rutinitas agar anggota bener-bener berkopenten dibidang olahraga kepecinta alaman.
Organisasi MAPALA PALMSTAR selama ini selalu berperan aktif dalam pelatihan / perlombaan olahraga kepencinta alaman yang dilaksanakan oleh organisasi pencinta alam maupun FPTI dalam rangka pengembangan dan pemberdayaan anggota untuk lebih professional.
6. Divisi Humas
Dalam perjalanan organisasi sebenarnya langkah-langkah tidsk hanya dilakukan dalam penoingkatan kualitas anggoata akan tetapi hubungan kerja sesame organisasi pecinta alam maupun instansi sanagat diperlukan untuk mengembangkan organisasi MAPALA PALMSTAR sejak berdirinya mendapat respon posirif dari organisasi pecinta alam se-Indonesia terutama Se-Jawa Timur dan sampai saat inipun terus dibangun karena sudah diatur dalam Kode Etik Pecinta Alam Indonesia, membangun kerja sama dengan pemerintah sangat sering dilakukan dengan memanfaatkan momentum kegiatan-kegiatan bersama yang dilakukan oleh MAPALA PALMSTAR maupun dengan instansi pemerintah sepereti BKSDA,TAMAN NASIONAL, MERU BETIRI dan perhutani.
Secara emosional jaringan yang sudah ada tetap dipertahankan dengan membangun komunikasi langsung maupun tidak langsung sehingga MAPALA PALMSTAR yang nota benenya adalah organisasi kemahasiswaan tapi juga mendapt pengakuan yang positiff dari lembaga pemerintah dan non pemerintah.
7. Divisi Akomodasi
Adapun program kerjanya adalah :
a) Menceklis barang secara rutinitas dan bekerja sama dengan divisi-divisi
b) Mengatur administrasi barang
c) Merencanakan pengadaan barang
Pada saat ini MAPALA PALMSTAR sudah 40% perlengkapan pecinta alaman yang dimiliki akan tetapi masih bayak kekurangan terutama perlengkapan olahraga dan XPDC alam bebas.
Pengurus MAPALA PALMSTAR STAIN Jember Periode 2008-2009
Kode Etik Pencinta Alam Indonesia
Kode Etik
Pecinta Alam Indonesia
Pecinta Alam Indonesia
- Pecinta Alam Indonesia sadar bahwa alam beserta isinya adalah ciptaan Tuhan Yang Maha Esa.
- Pecinta Alam Indonesia adalah sebagian dari masyarakat Indonesia serta sadar akan tanggung jawab kepada tuhan, bangsa dan tanah air.
- Pecinta Alam Indonesia serta sadar bahwa segenap Pecinta Alam adalah saudara sebagian makhluk yang mencintai alam sebagai anugrah Tuhan Yang Maha Esa.
- Mengabdi kepada Tuhan Yang Maha Esa.
- Memelihara alam beserta isinya serta mempergunakan alam sesuai dengan batas kebutuhan.
- Mengabdi kepada Bangsa dan Tanah Air.
- Menghormati tata kehidupan yang berlaku pada masyrakat sekitarnya serta menghargai manusia sesuai dengan martabatnya.
- Berusaha mempererat tali persaudaraan sesame Pecinta Alam sesuai dengan azas Pecinta Alam.
- Berusaha saling membantu dan saling harga menghargai dalam pelaksanaan pengabdian terhadap Tuhan, Bangsa dan Tanah Air.
- Selesai
Disyahkan dalam Forum Gladian IV
Ujung Pandang, 28 Januari 1974
Pukul 01.00 WITA
Ujung Pandang, 28 Januari 1974
Pukul 01.00 WITA
Selasa, 03 November 2009
Materi Manajemen Ekspedisi
MANAJEMEN EKSPEDISI
Oleh:
Moh. Kodri S. (Chorenk) NIA. P. 14. 06. 159
1. Pengertian Ekspedisi
Pengertian ekspedisi menurut bahasa yaitu pengiriman surat, perusahaan pengangkutan barang, perjalanan penyelidikan ilmiah ke suatu daerah yang kurang dikenal, pengiriman tentara untuk memerangi (menyerang, menaklukkan) musuh di suatu daerah yang jauh letaknya.
Sedangkan pengertian ekspedisi secara defenisi ada banyak pendapat. Diantaranya “ekspedisi adalah petualangan yang dilakukan pada daerah baru (bagi pelaksana). Ada juga yang mengatakan ekspedisi ialah “perjalanan jauh dan panjang ke suatu daerah yang belum pernah didatangi orang.”
Belum adanya standarisasi ekispedisi, sehingga menciptakan polemic yang berkepanjangan tentang makna, tujuan dan definisi ekspedisi. Tentang tempat, lamanya waktu kegiatan, berikut muatan yang akan dibawa dalam suatu ekspedisipun masih menjadi perdebatan, setidaknya Gladian Nasional Pecinta Alam XII di Jawa Timur belum mampu membuat suatu standar berikut mendefinisikan apa itu ekspedisi. Polemic inilah yang membuat masing masing organisasi pencinta alam berhak untuk mendefinisikan ekspedisi itu sendiri sesuai dengan kemampuan organisasi masing masing. Sehingga parameter maupun tolak ukur pun ditentukan melalui kesepakatan organisasi. Sehingg terdapatnya bergam pendapat tentang ekspedisi diantaranya ada yang mengatakan “ekspedisi adalah petualangan yang dilakukan pada daerah baru bagi pelaksana.
Berdasarkan statement diatas masih memakai paradigma bahwa ekspedisi itu harus jauh dan mencari sesuatu hal yang baru.
Dari berbagai pengertian di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa ekspedisi ialah suatu perjalanan jauh dan panjang sehingga memakan waktu cukup lama yang dilakukan seorang atau sekelompok orang untuk tujuan petualangan ataupun ilmiah.
2 Pengertian Manajemen
Tidak dapat dipungkiri bahwa kegiatan alam bebas apapun bentuknya merupakan kegiatan petualangan yang menantang dan penuh resiko. Para penggiatnya dituntut untuk harus dapat menguasai medan yang akan ditempuh melalui penguasaan skill, mental dan fisik yang mantap serta kerja sama tim yang kuat. Karena kegiatan ini melibatkan orang lain yang tergabung dalam sebuah tim.
Begitu kompleksnya kegiatan ini maka sangat diperlukan pengelolaan yang baik sebelum penggiat menjalankannya. Pengelolaan ini tidak hanya dilakukan saat di lapangan saja yang terfokus pada pendaki, tetapi juga jauh sebelum kegiatan di lapangan dimulai. Persiapan dimulai dari pencarian data, penggalian dana sampai pada persiapan sebelum keberangkatan.
2.1 Kamus Lengkap Bahasa Indonesia
Manajemen itu sendiri berarti suatu proses yang sistematis melalui POAC (planning organizing, actuating, control) untuk mencapai suatu tujuan. Dan orang yang melakukan manajemen itu adalah Manajer, dan seorang manajer harus bisa:
1. Conceptual Skill (kemampuan untuk membuat suatu rancangan)
2. Human Skill ( kemampuan berkomunikasi dengan seksama )
3. Technical Skill (kemampuan menguasai teknik lapangan)
3 Manajemen Ekspedisi
Dari berbagai pengertian di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa Manajemen Ekspedisi ialah suatu perjalanan yang dilakukan seorang atau sekelompok orang yang pengelolaannya secara sistematis untuk tujuan petualangan ataupun ilmiah. Sedangkan ekspedisi diartikan oleh dan khususnya MAPALA PALMSTAR bahwa ekspedisi adalah kegiatan pendakian yang dilakukan pada ketinggian minimal 3000 mdpl.
Ada beberapa rumusan yang biasa diterapkan sebelum merencanakan suatu perjalanan alam bebas yaitu 4w + 1h yang kepanjangannya adalah where, who, why, when dan how. Berikut ini adalah aplikasi dari rumusan tersebut :
1. Where (dimana), untuk melakukan suatu kegiatan alam kita harus mengetahui dimana tempat yang akan sepakati untuk kita gunakan pada kegiatan ekspedisi, diusahakan tempat atau lokasi yang akan kita tuju menarik banyak anggota untuk ikut serta berperan didalamnya, karena dengan suasana baru akan menambah semangat penggiatnya untuk mengikutinya
2. Who (siapa), artinya disini menanyakan tentang sasaran sumber daya manusia yang berkaitan dengan lokasi, muatan dan tujuan dari ekspedisi itu tadi
3. Why (mengapa), ini adalah pertanyaan yang cukup panjang jawabannya bisa bermacam-macam, ini mengangkat tentang alasan adanya ekspedisi
4. When (kapan) ini menyangkut permasalahan waktu, kepastian tanggal, berapa lamanya kegiatan, karena berkaitan erat dengan rencana operasi perjalanannya nanti, diusahakan tidak terlalu banyak makan waktu dan
5. menyesuaikan dengan tujuan, yang jelas target tercapai dengan maksimal
6. Untuk how [bagaimana] merupakan suatu pembahasan yang lebih komprehensif dari jawaban pertanyaan diatas ulasannya adalah sebagai berikut :
a. Bagaimana kondisi lokasi ?
b. Bagaimana cuaca disana ?
c. Bagaimana perizinannya ?
d. Bagaimana mendapatkan air?
e. Bagaimana pengaturan tugas panitia?
f. Bagaimana acara akan berlangsung ?
g. Bagaimana materi yang disampaikan?
h. Dan masih banyak “bagaimana ?” Lagi
Dari jawaban dari pertanyaan-pertanyaan yang timbul itulah kita dapat menyusun rencana kegiatan yang didalamnya mencakup rincian :
1. Pemilihan medan, dengan memperhitungkan lokasi basecamp, pembagian waktu dan sebagainya.
2. Pengurusan perizinan
3. Pembagian tugas panitia
4. Persiapan kebutuhan acara
5. Kebutuhan peralatan dan perlengkapan, hal ini untuk memberikan kenyamanan, keamanan dan keselamatan, secara umm peralatan harus ada dalam kegiatan mountenering adalah:
• Perlengkapan jalan, ex: baju lapang, celana lapang, jaket/ switer, bandana, sarung tangan, cariel, sepatu track/ sport, topi lapang, kaos kaki, cover cariel.
• Alat Bantu perjalanan, ex: peta, altimeter, kompas, p3k, jam, parang, tempat air minum.
• Perlengkapan tidur, ex: pakaian tidur, penutup kepala, tenda/dome, sleeping bed, penerang/ lampu badai, matras.
• Peralatan masak, ex: kompor, nesting/ trangia,gas untuk bahan baker/ paraffin/ spirtus, alat makan dan minum.
• perlengkapan pribadi, ex: perlengkapan mandi, perlengkapan jahit, obat-obatan pribadi, alat tulis, kantong plastic.
6. Dan lain sebagainya.
1. Pra pelaksanaan
Pra pelaksanaan adalah kegiatan-kegiatan yang dilakukan sebelum kegiatan ekspedisi berjalan, yaitu kegiatan kepanitiaan ekspedisi untuk mendukung terlaksananya ekspedisi. Kegiatan ini meliputi pembentukan panitia, pencarian data, penentuan lokasi kegiatan, survey lokasi, pembuatan anggaran biaya, pencarian sponsorship, publikasi sampai pada persiapan pendaki.
2. Pelaksanaan
Saat pelaksanaan adalah hal-hal yang dilakukan pada saat berada di lapangan untuk menjalankan rencana-rencana kegiatan dan pencapaian target ekspedisi.
3. Pasca pelaksanaan
Pasca pelaksanaan adalah kegiatan-kegiatan yang dilakukan setelah semua kegiatan di lapangan selesai, seperti laporan kegiatan, evaluasi dan presentasi.
4. Tekhnik Packing
Packing adalah tekhnik memasukkan barang ke cariel sehingga bentuknya rapi dan bagus yang mana hal tersebut akan membantu dalam suatu perjalanan pendakian sehingga beban yang di bawa pendaki tidak terasa berat dan membuat nyaman si- pendaki.
Teori packing adalah beban yang ringan di letakkan bagian paling bawah, sedangkan yang berat di letakkan diatas agar beban terletak di atas dan bertumpu pada pundak.
Catatan :
1.Tanamkan jiwa kepemimpinan dalam diri anda.
2.Mulailah mempersiapkan segala sesuatu, jauh sebelum melakukan ekspedisi. Baik persiapan fisik, mental dan biaya.
3.Rajinlah menabung untuk melaksanakan kegiatan yang telah diperkirakan.
4.Percaya dan yakinlah bahwa apa yang akan/telah kita lakukan merupakan hasil pemikiran dan wawasan kita sendiri, jadi optimis akan suatu kegiatan dan tawakallah kita, karena kita makhluk yang tahu akan adanya yang Esa.
"Sebuah kapal indah akan selamat jika dilabuhkan di dermaga tanpa harus mengarungi badai dan gelomhang, tapi hanya untuk itukah sebuah kapul dibuat...?"
Oleh:
Moh. Kodri S. (Chorenk) NIA. P. 14. 06. 159
1. Pengertian Ekspedisi
Pengertian ekspedisi menurut bahasa yaitu pengiriman surat, perusahaan pengangkutan barang, perjalanan penyelidikan ilmiah ke suatu daerah yang kurang dikenal, pengiriman tentara untuk memerangi (menyerang, menaklukkan) musuh di suatu daerah yang jauh letaknya.
Sedangkan pengertian ekspedisi secara defenisi ada banyak pendapat. Diantaranya “ekspedisi adalah petualangan yang dilakukan pada daerah baru (bagi pelaksana). Ada juga yang mengatakan ekspedisi ialah “perjalanan jauh dan panjang ke suatu daerah yang belum pernah didatangi orang.”
Belum adanya standarisasi ekispedisi, sehingga menciptakan polemic yang berkepanjangan tentang makna, tujuan dan definisi ekspedisi. Tentang tempat, lamanya waktu kegiatan, berikut muatan yang akan dibawa dalam suatu ekspedisipun masih menjadi perdebatan, setidaknya Gladian Nasional Pecinta Alam XII di Jawa Timur belum mampu membuat suatu standar berikut mendefinisikan apa itu ekspedisi. Polemic inilah yang membuat masing masing organisasi pencinta alam berhak untuk mendefinisikan ekspedisi itu sendiri sesuai dengan kemampuan organisasi masing masing. Sehingga parameter maupun tolak ukur pun ditentukan melalui kesepakatan organisasi. Sehingg terdapatnya bergam pendapat tentang ekspedisi diantaranya ada yang mengatakan “ekspedisi adalah petualangan yang dilakukan pada daerah baru bagi pelaksana.
Berdasarkan statement diatas masih memakai paradigma bahwa ekspedisi itu harus jauh dan mencari sesuatu hal yang baru.
Dari berbagai pengertian di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa ekspedisi ialah suatu perjalanan jauh dan panjang sehingga memakan waktu cukup lama yang dilakukan seorang atau sekelompok orang untuk tujuan petualangan ataupun ilmiah.
2 Pengertian Manajemen
Tidak dapat dipungkiri bahwa kegiatan alam bebas apapun bentuknya merupakan kegiatan petualangan yang menantang dan penuh resiko. Para penggiatnya dituntut untuk harus dapat menguasai medan yang akan ditempuh melalui penguasaan skill, mental dan fisik yang mantap serta kerja sama tim yang kuat. Karena kegiatan ini melibatkan orang lain yang tergabung dalam sebuah tim.
Begitu kompleksnya kegiatan ini maka sangat diperlukan pengelolaan yang baik sebelum penggiat menjalankannya. Pengelolaan ini tidak hanya dilakukan saat di lapangan saja yang terfokus pada pendaki, tetapi juga jauh sebelum kegiatan di lapangan dimulai. Persiapan dimulai dari pencarian data, penggalian dana sampai pada persiapan sebelum keberangkatan.
2.1 Kamus Lengkap Bahasa Indonesia
Manajemen itu sendiri berarti suatu proses yang sistematis melalui POAC (planning organizing, actuating, control) untuk mencapai suatu tujuan. Dan orang yang melakukan manajemen itu adalah Manajer, dan seorang manajer harus bisa:
1. Conceptual Skill (kemampuan untuk membuat suatu rancangan)
2. Human Skill ( kemampuan berkomunikasi dengan seksama )
3. Technical Skill (kemampuan menguasai teknik lapangan)
3 Manajemen Ekspedisi
Dari berbagai pengertian di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa Manajemen Ekspedisi ialah suatu perjalanan yang dilakukan seorang atau sekelompok orang yang pengelolaannya secara sistematis untuk tujuan petualangan ataupun ilmiah. Sedangkan ekspedisi diartikan oleh dan khususnya MAPALA PALMSTAR bahwa ekspedisi adalah kegiatan pendakian yang dilakukan pada ketinggian minimal 3000 mdpl.
Ada beberapa rumusan yang biasa diterapkan sebelum merencanakan suatu perjalanan alam bebas yaitu 4w + 1h yang kepanjangannya adalah where, who, why, when dan how. Berikut ini adalah aplikasi dari rumusan tersebut :
1. Where (dimana), untuk melakukan suatu kegiatan alam kita harus mengetahui dimana tempat yang akan sepakati untuk kita gunakan pada kegiatan ekspedisi, diusahakan tempat atau lokasi yang akan kita tuju menarik banyak anggota untuk ikut serta berperan didalamnya, karena dengan suasana baru akan menambah semangat penggiatnya untuk mengikutinya
2. Who (siapa), artinya disini menanyakan tentang sasaran sumber daya manusia yang berkaitan dengan lokasi, muatan dan tujuan dari ekspedisi itu tadi
3. Why (mengapa), ini adalah pertanyaan yang cukup panjang jawabannya bisa bermacam-macam, ini mengangkat tentang alasan adanya ekspedisi
4. When (kapan) ini menyangkut permasalahan waktu, kepastian tanggal, berapa lamanya kegiatan, karena berkaitan erat dengan rencana operasi perjalanannya nanti, diusahakan tidak terlalu banyak makan waktu dan
5. menyesuaikan dengan tujuan, yang jelas target tercapai dengan maksimal
6. Untuk how [bagaimana] merupakan suatu pembahasan yang lebih komprehensif dari jawaban pertanyaan diatas ulasannya adalah sebagai berikut :
a. Bagaimana kondisi lokasi ?
b. Bagaimana cuaca disana ?
c. Bagaimana perizinannya ?
d. Bagaimana mendapatkan air?
e. Bagaimana pengaturan tugas panitia?
f. Bagaimana acara akan berlangsung ?
g. Bagaimana materi yang disampaikan?
h. Dan masih banyak “bagaimana ?” Lagi
Dari jawaban dari pertanyaan-pertanyaan yang timbul itulah kita dapat menyusun rencana kegiatan yang didalamnya mencakup rincian :
1. Pemilihan medan, dengan memperhitungkan lokasi basecamp, pembagian waktu dan sebagainya.
2. Pengurusan perizinan
3. Pembagian tugas panitia
4. Persiapan kebutuhan acara
5. Kebutuhan peralatan dan perlengkapan, hal ini untuk memberikan kenyamanan, keamanan dan keselamatan, secara umm peralatan harus ada dalam kegiatan mountenering adalah:
• Perlengkapan jalan, ex: baju lapang, celana lapang, jaket/ switer, bandana, sarung tangan, cariel, sepatu track/ sport, topi lapang, kaos kaki, cover cariel.
• Alat Bantu perjalanan, ex: peta, altimeter, kompas, p3k, jam, parang, tempat air minum.
• Perlengkapan tidur, ex: pakaian tidur, penutup kepala, tenda/dome, sleeping bed, penerang/ lampu badai, matras.
• Peralatan masak, ex: kompor, nesting/ trangia,gas untuk bahan baker/ paraffin/ spirtus, alat makan dan minum.
• perlengkapan pribadi, ex: perlengkapan mandi, perlengkapan jahit, obat-obatan pribadi, alat tulis, kantong plastic.
6. Dan lain sebagainya.
1. Pra pelaksanaan
Pra pelaksanaan adalah kegiatan-kegiatan yang dilakukan sebelum kegiatan ekspedisi berjalan, yaitu kegiatan kepanitiaan ekspedisi untuk mendukung terlaksananya ekspedisi. Kegiatan ini meliputi pembentukan panitia, pencarian data, penentuan lokasi kegiatan, survey lokasi, pembuatan anggaran biaya, pencarian sponsorship, publikasi sampai pada persiapan pendaki.
2. Pelaksanaan
Saat pelaksanaan adalah hal-hal yang dilakukan pada saat berada di lapangan untuk menjalankan rencana-rencana kegiatan dan pencapaian target ekspedisi.
3. Pasca pelaksanaan
Pasca pelaksanaan adalah kegiatan-kegiatan yang dilakukan setelah semua kegiatan di lapangan selesai, seperti laporan kegiatan, evaluasi dan presentasi.
4. Tekhnik Packing
Packing adalah tekhnik memasukkan barang ke cariel sehingga bentuknya rapi dan bagus yang mana hal tersebut akan membantu dalam suatu perjalanan pendakian sehingga beban yang di bawa pendaki tidak terasa berat dan membuat nyaman si- pendaki.
Teori packing adalah beban yang ringan di letakkan bagian paling bawah, sedangkan yang berat di letakkan diatas agar beban terletak di atas dan bertumpu pada pundak.
Catatan :
1.Tanamkan jiwa kepemimpinan dalam diri anda.
2.Mulailah mempersiapkan segala sesuatu, jauh sebelum melakukan ekspedisi. Baik persiapan fisik, mental dan biaya.
3.Rajinlah menabung untuk melaksanakan kegiatan yang telah diperkirakan.
4.Percaya dan yakinlah bahwa apa yang akan/telah kita lakukan merupakan hasil pemikiran dan wawasan kita sendiri, jadi optimis akan suatu kegiatan dan tawakallah kita, karena kita makhluk yang tahu akan adanya yang Esa.
Langganan:
Postingan (Atom)